Lompat ke konten
Perkumpulan Bantaya > Tesa ri Bantaya > Tesa ri Bantaya > Gerakan Perempuan Adat Gerakan Merajut Waktu

Gerakan Perempuan Adat Gerakan Merajut Waktu

Perempuan Pemangku Adat adalah ungkapan yang diberikan Orang Toro kepada perempuan, tidak mengherankan Perempuan dalam struktur sosial memperoleh tempat teratas. Nilai-nilai luhur tersebut nyaris punah dalam keseharian mereka. Sehingga pelaksanaan Semiloka Perempuan Adat Ngata Toro diharapkan dapat menjadi alat perajut kearifan masa silam dengan kondisi kekinian. 

Dan kinipun perempuan turut mengambil posisi penting dalam potret sosial kehidupan di luar urusan domestiknya. Empat perempuan petani dapat menjadi salah satu contoh diantaranya. Sekali lagi keempatnya menunjukkan bagaimana sesungguhnya gerakan perempuan. Kembali berbicara soal gerakan, gerakan masyarakat adat ternyata menjadi perhatian tersendiri bagi lembaga internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ragam persoalan masyarakat adat yang menjadi isu global tidak terkecuali problem perpindahan Orang Da’a di Pakava ke Sidondo yang memiliki peta persoalannya tersendiri. Peta persoalan ternyata masih tak memiliki ujung batas demikian pula deretan angka rupiah yang menjadi beban utang kita dan merupakan warisan terbesar bangsa ini kepada para generasinya. 

Gerakan Perempuan Adat Gerakan Merajut Waktu adalah judul dari Tesa Ri Bantaya Edisi Juni – Agustus 2003. Selengkapnya bisa dibaca DI SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *