Menurut sejarah yang diturunkan oleh para leluhur kami turun temurun, dan sampai pada kami generasi sekarang ,orang Sedoa sejak dulu sudah ada tinggal di wilayah lembah Sedoa atau Tawaelia sjak dari zaman purba atau zaman batu. Tetapi pada awal mulanya mereka masih dikatakan atau disebut To Pobaria karena mereka berbahasa Baria, Baria artinya tidak dan kalau dikatakan baria-ria artinya tidak ada.
Kemudian mereka juga masih berpindah-pindah tempat tinggal yaitu masih hidup berkelompok-kelompok,dan mereka belum mengetahui adanya Tuhan Yang Maha Kuasa mereka masih berkepercayaan animisme atau halaik. Tetapi namun pun demikian, mereka sudah mempunyai aturan-aturan, adat istiadat dan hukum adat tersendiri yang sangat erat, yang mereka junjung tinggi dan perlakukan dalam pergaulan hidup mereka sehari-hari. Oleh karena mereka masih hidup berkelompok-kelompok, sehingga itulah mereka ada yang dikatakan atau disebut to i sapului, to i kanamanete, to i kondo, to i potombua, to i pateomanu, to i parapa, to i tamungku, to i bulu, to i katewu, to i boaea, to i tepuu, to i walo, to i salu, to i pansosoa, to i sumpeke, to i towola, to i kanansie, to i songina, to i palou, to i kambarani, to i toroa, to i tamaraba, to i salukolo, to i tintimeri, to i rano mate, toi malome, to i tamadedi, to i salibu, to i pangasaa (pada powuaa ata), to i masundo, to i salupangkula, to i pasawuku, to i tanamekaru, to i wombo, to i ungkolouba, to i kadue mpombeuso, to i panata, to i bungawori, to i longkebulu, to i wusu, to i palaro dan lain-lain tempat lagi.
Sehingga oleh karena mereka hidup berkelompok-kelompok maka mereka dipimpin oleh kepala-kepala kelompok, dikelompok mereka masing-masing dan di tempat mereka masing-masing kelompok itu mereka membangun rumah masing-masing dan kebun mereka untuk mereka Tanami bermacam-macam tanaman yang mereka butuhkan untuk kehidupan mereka bersama-sama. Dan pada waktu zaman itu mereka semua dipimpin oleh seorang panglima perang mereka yang bernama Sadunia. Sadunia artinya sedunia, karena dia keluar dari dalam ruas bambu bukan dilahirkan oleh manusia. Itulah sebabnya dia dinamai Sadunia karena menurut pendapat dan pemahaman mereka waktu itu di seluruh dunia barusan itu manusia dilahirkan keluar atau lahir dari dalam ruas bambu.
Setelah bertahun-tahun lamanya mereka dibawah pimpinan oleh panglima perang mereka bernama Sadunia, mereka bermusyawarah dan bersepakat untuk menentukan supaya mereka semua berkumpul dan tinggal di satu tempat yang diberi nama Wakabala, sehingga di tempat itu mereka tinggal dan hidup bersama-sama dan bertahun-tahun dan tempat mereka itu belum berstatus kampung. Pada waktu mereka tinggal dan hidup bersama-sama di tempat mereka itu, mereka membuka kebun mereka untuk mereka tanami bermacam-macam tanaman untuk kelangsungan hidup mereka, dan selain mereka berkebun mereka juga membuka sawah untuk mereka tanami padi-padi lokal yang masing-masing namanya yaitu : Nduruka, Sirangka, Pulu Maeda dan lain-lain.
Selengkapnya bisa dibaca di Sejarah Orang Sedoa