Lompat ke konten
Perkumpulan Bantaya > Tesa ri Bantaya > Tesa ri Bantaya > Perkumpulan Bantaya dan AMAN Sulsel Dirikan Posko di Mamuju-Majene

Perkumpulan Bantaya dan AMAN Sulsel Dirikan Posko di Mamuju-Majene

MAMUJU, Direktur Eksekutif Perkumpuan Bantaya Palu, Sulawesi Tengah, Martje Leninda P, saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (17/1/2021) mengatakan, donasi untuk korban gempa di Majene dan Mamuju, merupakan sumbangan dari teman-teman di Kota Palu, KPA, dan Payo-Payo Institute.

“Targetnya akan diantarkan ke Kecamatan Tapalang dan selanjutnya teman-teman akan mendirikan Posko di Desa Takandeang, karena stok logistik di sana tidak ada,” jelasnya.

Pada saat yang sama, Ketua Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PW AMAN) Sulawesi Selatan, Sardi Razak mengatakan sedang melakukan pendataan kawan-kawan di Posko Majene.

“Ada beberapa yang terdampak langsung di Majene, (khususnya) Masyarakat Adat Lombong Mekkatta, dan Puttada. Sementara masih menunggu info detailnya dari kawan di Majene,” ungkap Ian sapaan akrabnya saat dihubungi via WhatsApp dari Makassar, Minggu (17/1).

Sebelumnya gempa yang terjadi Kabupaten Majene dan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dan sekitarnya terjadi berturut-turut, mulai Kamis, (14/1/2021), pukul 14.35 Wita, Magnitudo (M) 5,9 dengan kedalaman 10 km atau 4 km Barat Laut, Kabupaten Majene. Lokasi 2.99 LS, 118.89 BT, Pusat gempa berada di darat 4 km Barat Laut Majene.

Menyusul pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.28. Wita, dengan kekuatan M 6,2 pada kedalaman 10 km. Lokasi 2.98 LS, 118.94 BT, 6 km Timur Laut Majene, Sulbar sebagaimana dilansir Celebesta.com, Jumat (15/1/2021).

Sementara menurut Arman Prakriawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Majene, terakhir gempa susulan terjadi pada hari Sabtu tanggal 16 Januari 2021, jam 07.32 Wita, dengan M5,0 yang lokasinya 20 km Timur Laut Majene dan kedalaman 10 km, tidak berpotensi tsunami.

“Terkait peringatan dini tsunami tidak ada, mengingat titik gempa ada di darat, jadi tidak ada potensi tsunami,” jelas Arman saat dihubungi Celebesta.com via sambungan telepon, Sabtu (16/1/2021).

berdasarkan update data sementara yang dihimpun tim di lapangan per tanggal 16 Januari 2021, pukul 17.55 Wita, korban jiwa mencapai 59 orang, terdiri dari 51 orang di Kabupaten Mamuju dan 8 orang di Kabupaten Majene.

Artikel ini sebelumnya terbit pada portal Celebesta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *